Langsung ke konten utama

Yosef

pagi ini dapat kabar kalau salah seorang teman yang sudah lama tak bertemu berpulang ke haribaan Tuhan Yang Maha Penyayang. perasaan saya jujur waktu mendengar kabar ini sebenarnya biasa saja karena buat saya kematian hanyalah hal yang wajar untuk sesuatu yang hidup. saya selayaknya muslim hanya cuma bisa mengucapkan innalillahi. mungkin karena kedekatan saya dengan teman itu tidak terlalu seperti dengan teman-teman sekarang. awalnya juga tidak terlalu percaya tapi kemudian salah seorang konfirmasi kalau berita itu benar adanya melalui pesan-pesan yang tercantum di halaman facebook almarhum. agak aneh juga karena saya sudah tidak terlalu bersentuhan dengan facebook. kemudian sambil mencari kebenaran tentang berita itu, saya membuka halaman facebook saya dan menemukan salah seorang teman dekat almarhum membuat post pesan ke halaman facebook almarhum. maka konfirmlah saya, jika almarhum sudah tidak ada. kemudian secara tidak langsung, memori saya memutar kembali bayangan-bayangan masa lalu, bagaimana pernah bisa bertemu dengan almarhum berikut juga teringat dengan teman yang almarhum yang seumuran yang sudah meninggalkan dunia ini juga. jadi teringat bahwa saya punya masa lalu bersama mereka, yang sama-sama sedang mencari jati diri, yang pernah direkatkan pada satu waktu. kemudian karena kesibukan masing-masing, menjadi anak-anak waktu, berpisah dan dipersatukan kembali oleh berita kepergian ini. dan secara tidak sadar, ada kehilangan dalam diri saya, kehilangan masa lalu saya, kehilangan mereka yang pernah mengisi masa lalu saya. perlahan sambil membaca testimoni yang ada di halaman Yosef, air mata menitik pelan, sesak dada saya. ada satu obituari dari seseorang untuk Yosef yang begitu menyentuh saya. betapa kehilangan begitu dirasakan oleh si pembuat obituari tersebut. teman dekat Yosef sepertinya. ah, siapapun dia, ada perasaan kasih sangat dalam di testimoni itu. dan diantara air mata ini, saya juga tersenyum, mengingat Yosef sudah sepatutnya bahagia disana karena ada seseorang yang begitu menyayanginya.

=======================================================================

Dek, bahagia ya disana. Salam buat Nael. :) 

=======================================================================

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10

sampai juga kita di diri kita yang paling ku tunggu. lingkaran itu benar-benar ada di titik kembali. 10 tahun penantian yang pas. tahun ke -10 aku mengirimkan selembar kertas berisi ucapan selamat ulang tahun bagimu. kau menerimanya tidak, sayangg? mudah-mudahan kau terima. ada gambar terkahir yang sengaja kubuatkan khusus untukmu. dan gambar tahun ini adalah sebuah pohon yang telah ranum oleh buah. siap dipetik. seperti diriku saat ini. siap bertemu denganmu. dan Tuhan mendengarkan doaku. "Flor?" sapaan yang awalnya kuanggap biasa. kupikir mungkin hanya teman lama. kurasa hanya seorang yang coba mengenalku lebih dalam. tapi ini di negeri orang lain. hanya sedikit yang mengenalku. walaupun ada beberapa hasil karyaku terpampang di pameran foto ini. tapi aku yakin tak banyak orang yang benar-benar mengenalku. kecuali orang yang tahu siapa diriku. acara belum dimulai. perkenalan peserta pameran juga belum dilaksanakan. ku kira hanya Hans, sanga ketua panitia pameran dan Rani, s...

Makan Malam Menu Terong Balado

tentang hidup. semua mengalir begitu saja hingga hari ini. hampir 3 tahun tanpa mama dan papa. mengalir begitu saja.  yang terlintas malah tentang makan malam bersama berpuluh tahun lalu. menu favoritku, terong balado, doa sebelum makan kubacakan, tentunya mama dan papa. tradisi makan malam ini entah kapan mulai tidak berjalan, sepertinya ketika papa mulai sering kerja di luar daerah, sering tidak pulang entah berapa hari kemudian. sering kutanyakan setiap kali dia telepon, kapan papa pulang? papa, selalu jadi pria pertama yang kuposesifkan bahkan hingga hari ini. yah, kurasa sejak saat itu, sejak kami pindah juga ke jalan yang baru. berjalan waktu, aku dan mama pindah terlebih dahulu ke bogor sementara papa masih jauh di sebrang pulau. setahun setelahnya baru papa bergabung bersama, namun aku sudah tenggelam dalam umur pubertas, pulang selalu malam, sibuk extrakurikuler, kemudian kuliah di luar kota, kemudian kerja di luar kota dan semakin tidak pernah ada acara makan malam itu. k...

Pengalaman Menyiram

Sudah hari senin kembali, tengah bulan, "I hate Monday", "I do love Monday". Banyak sebutannya tapi buat gue hari senin sama seperti hari-hari lainnya. I mean monday is just like sunday. Holiday. Hehe. Secara status belum berubah sejak akhir bulan Januari. Ok. Gak penting dibahas. Selain mencoreng dunia persilatan harga diri juga ikut menyesakkan dada mengingat kantong semakin menipis. Xixixi :D. Tapi setidaknya ada hal barulah yang nyangkut di otak gue. Sedikit berbau-bau filosofis bersifat empiris (berat beut!).Wkakakaa...Lanjot. Perenungan itu terjadi! Hallahh...Dimulai ketika handuk mulai melingkar di leher, kaki menuruni tangga dan mata sudah terang benderang bagaikan surga (cem tau aja surga kek apa). Terus tiba-tiba di tengah perjalanan (kesannya jauh), mama memanggil dan meminta gue untuk menyiram tanaman di beranda depan. Pekerjaan baru. Maklum, sudah berapaaa...(*thinking mode on) hari, bukan, minggu, juga tidak, bulan, boro-boro, tapi tahunan kali yaa. Se...