im chasing
another day of wondering.
another day of hoping.
another day of dreaming.
kapan terakhir kali saya merasa bersyukur, ya?
pertanyaan itu yang terlontar setelah seseorang di ujung sana, lewat suaranya yang meresap tulus ke hati saya, menitipkan rindu dalam kata-kata " i love you". perasaan yang membuncah, hati saya yang mengembang, mungkin sedikit semu merah di pipi, saya sadar, ada seseorang yang sedang mempunyai cinta untuk saya. begitupun saya sebaliknya, sadar, hati ini sudah menempatkan kembali cahaya pada ruangan yang dulu sempat saya tinggalkan meski tidak sepenuhnya. terkadang masih tidak percaya, dengan apa yang saya alami saat ini, tepatnya hampir sebulan belakangan ini.
PERFECTO.
itu yang saya sering ucapkan padanya. karena memang semua tampak begitu sempurna bersama semua kekurangan yang juga menemani. baik di diri saya, di dirinya dan kami berdua. satu hal yang paling saya syukuri adalah semua berjalan apa adanya. tanpa harus mengada-ada atau bahkan diada-adakan. sungguh, tidak ada harapan lebih untuk semua ini selain hanya menikmati kebersamaan yang hadir dari detik berganti menit, menit mengukir jam, lalu semua terbang bersama tawa, canda, haru, amarah, cemburu dan sedikit senyum diantara lirikan mata kami yang dipenuhi cinta.
saya tahu, kalimat di atas adalah bahasa mereka yang sedang dimabuk cinta. tenggelam dalam buaian-buaian rindu. tapi entahlah, berkali-kali saya mengalaminya, berkali-kali lipat pula, saya tidak pernah jera dibuatnya. lalu begitu juga kali ini.
dan tak ada salahnya, jika saya merasa sangat bersyukur pada Tuhan Yang Maha, telah titipkan kembali rasa ini dalam bentuk yang selalu berbeda di setiap kesempatannya.
lalu kepadamu, sungguh, kata-kata itu entah kemana menghilang. mungkin, mereka semua sudah menjelma dalam dirimu hingga tak perlu lagi kuungkapkan setiap lafalnya. sungguh, bukan gombal. aku benar-benar kehilangan kata.
padahal, mencintaimu begitu sederhana, sesederhana matahari senja yang perlahan tenggelam dalam balutan malam menanti untuk diselami.
Tuhan, terimakasih, pelukanMu begitu tak tertandingi.
and
i found
another day of wondering.
another day of hoping.
another day of dreaming.
with time in you.
another day of wondering.
another day of hoping.
another day of dreaming.
kapan terakhir kali saya merasa bersyukur, ya?
pertanyaan itu yang terlontar setelah seseorang di ujung sana, lewat suaranya yang meresap tulus ke hati saya, menitipkan rindu dalam kata-kata " i love you". perasaan yang membuncah, hati saya yang mengembang, mungkin sedikit semu merah di pipi, saya sadar, ada seseorang yang sedang mempunyai cinta untuk saya. begitupun saya sebaliknya, sadar, hati ini sudah menempatkan kembali cahaya pada ruangan yang dulu sempat saya tinggalkan meski tidak sepenuhnya. terkadang masih tidak percaya, dengan apa yang saya alami saat ini, tepatnya hampir sebulan belakangan ini.
PERFECTO.
itu yang saya sering ucapkan padanya. karena memang semua tampak begitu sempurna bersama semua kekurangan yang juga menemani. baik di diri saya, di dirinya dan kami berdua. satu hal yang paling saya syukuri adalah semua berjalan apa adanya. tanpa harus mengada-ada atau bahkan diada-adakan. sungguh, tidak ada harapan lebih untuk semua ini selain hanya menikmati kebersamaan yang hadir dari detik berganti menit, menit mengukir jam, lalu semua terbang bersama tawa, canda, haru, amarah, cemburu dan sedikit senyum diantara lirikan mata kami yang dipenuhi cinta.
saya tahu, kalimat di atas adalah bahasa mereka yang sedang dimabuk cinta. tenggelam dalam buaian-buaian rindu. tapi entahlah, berkali-kali saya mengalaminya, berkali-kali lipat pula, saya tidak pernah jera dibuatnya. lalu begitu juga kali ini.
dan tak ada salahnya, jika saya merasa sangat bersyukur pada Tuhan Yang Maha, telah titipkan kembali rasa ini dalam bentuk yang selalu berbeda di setiap kesempatannya.
lalu kepadamu, sungguh, kata-kata itu entah kemana menghilang. mungkin, mereka semua sudah menjelma dalam dirimu hingga tak perlu lagi kuungkapkan setiap lafalnya. sungguh, bukan gombal. aku benar-benar kehilangan kata.
padahal, mencintaimu begitu sederhana, sesederhana matahari senja yang perlahan tenggelam dalam balutan malam menanti untuk diselami.
Tuhan, terimakasih, pelukanMu begitu tak tertandingi.
and
i found
another day of wondering.
another day of hoping.
another day of dreaming.
with time in you.
Komentar
Posting Komentar