Langsung ke konten utama

menunggu itu bodoh, dear

jalan. sebuah perjalanan. yang dijalankan. hidup. mengalir. terus. terus. tanpa perlu waktu. sebenarnya kita tetap ada. karena kekal adalah subjeknya. pertanyaan akan berbuah pertanyaan. jawaban bukan berhenti di sebuah persimpangan. akan terus berakar. bercabang. bifurkasi.
seperti rinduku. mengalir bersama mentari yang cerahkan pagi. bersama kabut yang menghembuskan asap-asap dingin. bersama dirimu yang terus berjejak, menjejakkan harapan-harapan kosong saat ini. kosong karena matamu tak terlihat. hanya jiwa masa lalu yang terus berhantu di pelataran semua tanda tanya, pertanyaan, sedikit jawab tak mengena dan kembali, harapan-harapan kosong yang kuisi sedemikian rupa. biar tampak indah. biar menggelora. biar tak tersudut hatiku melihat kau dengan jelas sedang bercumbu mesra dengan dia yang rambutnya begitu menggoda. sungguh raga itu menipu. atau hanya kenyataan yang tak sejalan anganku. aku pikir seperti itu. tapi lebih baik tidak. pelik. harus kuciptakan duniamu dalam diriku. kita adalah sisa-sisa yang terkenang. kau tak nyata di hadapanku, tapi begitu mempesona di dunia pandoraku. tak ada waktu untuk kita. kesempatan yang aku pilih. entahlah. waktu terkadang tak pintar memilih sesuai keinginanku meski aku tahu itu yang terbaik untukku. terbaik. terbaik untukmu.
tepikan. tepikan. mari terus berjalan. aku tak ingin menunggu. aku tak ingin menjadi bodoh. menunggu adalah suatu kebodohan tanpa pernah tahu apa yang mungkin datang pada kita. aku akan berjalan. memilih berjalan. berjalan tidak untuk apa-apa. hanya berjalan. bukankah, katanya itu lebih menyenangkan.
aku. aku tak percaya siapapun. termasuk dirimu. siapapun.
life is happi ; meracau dalam kata-kata. enak euy....yummy!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10

sampai juga kita di diri kita yang paling ku tunggu. lingkaran itu benar-benar ada di titik kembali. 10 tahun penantian yang pas. tahun ke -10 aku mengirimkan selembar kertas berisi ucapan selamat ulang tahun bagimu. kau menerimanya tidak, sayangg? mudah-mudahan kau terima. ada gambar terkahir yang sengaja kubuatkan khusus untukmu. dan gambar tahun ini adalah sebuah pohon yang telah ranum oleh buah. siap dipetik. seperti diriku saat ini. siap bertemu denganmu. dan Tuhan mendengarkan doaku. "Flor?" sapaan yang awalnya kuanggap biasa. kupikir mungkin hanya teman lama. kurasa hanya seorang yang coba mengenalku lebih dalam. tapi ini di negeri orang lain. hanya sedikit yang mengenalku. walaupun ada beberapa hasil karyaku terpampang di pameran foto ini. tapi aku yakin tak banyak orang yang benar-benar mengenalku. kecuali orang yang tahu siapa diriku. acara belum dimulai. perkenalan peserta pameran juga belum dilaksanakan. ku kira hanya Hans, sanga ketua panitia pameran dan Rani, s...

Makan Malam Menu Terong Balado

tentang hidup. semua mengalir begitu saja hingga hari ini. hampir 3 tahun tanpa mama dan papa. mengalir begitu saja.  yang terlintas malah tentang makan malam bersama berpuluh tahun lalu. menu favoritku, terong balado, doa sebelum makan kubacakan, tentunya mama dan papa. tradisi makan malam ini entah kapan mulai tidak berjalan, sepertinya ketika papa mulai sering kerja di luar daerah, sering tidak pulang entah berapa hari kemudian. sering kutanyakan setiap kali dia telepon, kapan papa pulang? papa, selalu jadi pria pertama yang kuposesifkan bahkan hingga hari ini. yah, kurasa sejak saat itu, sejak kami pindah juga ke jalan yang baru. berjalan waktu, aku dan mama pindah terlebih dahulu ke bogor sementara papa masih jauh di sebrang pulau. setahun setelahnya baru papa bergabung bersama, namun aku sudah tenggelam dalam umur pubertas, pulang selalu malam, sibuk extrakurikuler, kemudian kuliah di luar kota, kemudian kerja di luar kota dan semakin tidak pernah ada acara makan malam itu. k...

Pengalaman Menyiram

Sudah hari senin kembali, tengah bulan, "I hate Monday", "I do love Monday". Banyak sebutannya tapi buat gue hari senin sama seperti hari-hari lainnya. I mean monday is just like sunday. Holiday. Hehe. Secara status belum berubah sejak akhir bulan Januari. Ok. Gak penting dibahas. Selain mencoreng dunia persilatan harga diri juga ikut menyesakkan dada mengingat kantong semakin menipis. Xixixi :D. Tapi setidaknya ada hal barulah yang nyangkut di otak gue. Sedikit berbau-bau filosofis bersifat empiris (berat beut!).Wkakakaa...Lanjot. Perenungan itu terjadi! Hallahh...Dimulai ketika handuk mulai melingkar di leher, kaki menuruni tangga dan mata sudah terang benderang bagaikan surga (cem tau aja surga kek apa). Terus tiba-tiba di tengah perjalanan (kesannya jauh), mama memanggil dan meminta gue untuk menyiram tanaman di beranda depan. Pekerjaan baru. Maklum, sudah berapaaa...(*thinking mode on) hari, bukan, minggu, juga tidak, bulan, boro-boro, tapi tahunan kali yaa. Se...