saya percaya akan pertanda.
saya selalu percaya akan cinta.
saya terkadang terlalu mengikuti hati saya. begitu teman-teman yang lebih berlogika berkata. terlihat lemah. tak punya apa-apa. apalagi ketika cinta begitu membuat menderita. terlihatnya. sampai-sampai saya bingung juga. pernah menunggu cinta yang sudah tidak mungkin terbalas selama 3 tahun. berpindah ke cinta lain dan tetap menunggu selama 2 tahun. terus dan terus, terjadi. sampai saya lupa bagaimana rasanya dicintai. karena mungkin, level saya mencintai begitu tinggi dan pengharapan cinta itu kembali (dicintai) itu pun sama rupanya. hingga saya tak bisa melihat sebuah nilai dicintai yang sedang atau sudah tumbuh sejak dulu untuk saya. maka ketika saya mendapatkannya dari seorang perempuan yang saya cintai, saya selalu merasa kurang. ternyata cintanya terlalu kurang untuk saya. dan itu berlaku selama hampir 6 bulan hubungan pertemanan dekat kami berdua. dan di tengah segala ujian yang ada, saya hanya selalu melihat kurang untuk apa-apa yang dia telah beri. dan ternyata kembali, cinta hanya membawa derita, pikir saya. tapi saya tak tahu mengapa, buat saya, sebagai seorang yang pertama kali rasa cintanya sampai kepada hati saya, perempuan ini memiliki tempat spesial sekali dalam hidup saya. bahkan beribu kali saya coba melupakan segala kebaikannya. saya selalu dihadapkan kembali kepada kenyataan bahwa dia memiliki hal lain yang perlu saya pelajari, saya jadikan media untuk belajar.
hari ini, setelah berbincang-bincang sedikit dengan teman saya di sarana chatting, saya menemukan oase kembali untuk menyiram harapan-harapan. kemudian, tak lama, saya bertemu dengan buku Sang Alkemis ; the alchemist by paulo coelho. saya sering terjebak euforia. tapi untuk kali ini, saya sangat gembira karena saya menemukan kata-kata ini.
saya selalu percaya akan cinta.
saya terkadang terlalu mengikuti hati saya. begitu teman-teman yang lebih berlogika berkata. terlihat lemah. tak punya apa-apa. apalagi ketika cinta begitu membuat menderita. terlihatnya. sampai-sampai saya bingung juga. pernah menunggu cinta yang sudah tidak mungkin terbalas selama 3 tahun. berpindah ke cinta lain dan tetap menunggu selama 2 tahun. terus dan terus, terjadi. sampai saya lupa bagaimana rasanya dicintai. karena mungkin, level saya mencintai begitu tinggi dan pengharapan cinta itu kembali (dicintai) itu pun sama rupanya. hingga saya tak bisa melihat sebuah nilai dicintai yang sedang atau sudah tumbuh sejak dulu untuk saya. maka ketika saya mendapatkannya dari seorang perempuan yang saya cintai, saya selalu merasa kurang. ternyata cintanya terlalu kurang untuk saya. dan itu berlaku selama hampir 6 bulan hubungan pertemanan dekat kami berdua. dan di tengah segala ujian yang ada, saya hanya selalu melihat kurang untuk apa-apa yang dia telah beri. dan ternyata kembali, cinta hanya membawa derita, pikir saya. tapi saya tak tahu mengapa, buat saya, sebagai seorang yang pertama kali rasa cintanya sampai kepada hati saya, perempuan ini memiliki tempat spesial sekali dalam hidup saya. bahkan beribu kali saya coba melupakan segala kebaikannya. saya selalu dihadapkan kembali kepada kenyataan bahwa dia memiliki hal lain yang perlu saya pelajari, saya jadikan media untuk belajar.
hari ini, setelah berbincang-bincang sedikit dengan teman saya di sarana chatting, saya menemukan oase kembali untuk menyiram harapan-harapan. kemudian, tak lama, saya bertemu dengan buku Sang Alkemis ; the alchemist by paulo coelho. saya sering terjebak euforia. tapi untuk kali ini, saya sangat gembira karena saya menemukan kata-kata ini.
"katakan pada hatimu bahwa takut menderita itu lebih buruk daripada menderita itu sendiri. dan bahwa tidak ada hati yang pernah menderita saat ia mengejar mimpi-mimpinya, karena setiap detik dari pencarian itu adalah detik perjumpaan dengan Tuhan dan dengan keabadiaan."
demikianlah, pertanda-pertanda itu berbicara. dengan cara yang tak pernah tahu. Tuhan tahu hamba-hamba yang mencariNya. maka Ia akan selalu sediakan jalan bagi mereka. dan saya percaya itu. sangat percaya. :)
life is happi ; waks! udah jam 11! hhhmmm...menunggu pertanda buat tidur. hooooaaaahhhmmmm...
Komentar
Posting Komentar